Rabu, 03 Desember 2008

Anthurium


Pesona keindahan daun dan bunga Anthurium yang gagah dan menarik harus selalu terjaga agar selalu indah untuk dipandang. Soal perawatannya, kedua jenis Anthurium ini tidak beda jauh.

Namun beberapa pecintanya menganggap, Anthurium daun lebih mudah perawatannya. Karena pada Anthuriun daun perhatian cenderung tertuju pada kondisi dan kesehatan daun saja. Sedangkan Anthurium bunga perhatianya tidak hanya pada bunganya saja tapi juga daunnya.

Manager Oasis Sentul Nursery, Novilia Agustina mengatakan, perawatan Anthurium baik yang bunga dan yang daun harus memperhatikan media tanamannya. Sebab media ini sangat penting untuk perkembangan akar. “Jangan menggunakan tanah sebab akan mengikat akar sehingga akar sulit berkembang,” paparnya.

Akar yang tumbuh bagus akan terlihat dari kondisi tanaman yang bagus. Seperti yang dikatakan Ahmad fauzi pemilik Jelajah Nursery Sawangan, media tanam dan pot harus memiliki sirkulasi yang bagus. Fungsinya, untuk menghindarkan jamur yang seringkali menyerang akar.

Novi menambahkan, sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu yang porous berupa campuran arang sekam dan pakis cacah. Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar.

Selain itu pergantian media tanam ini diperlukan jika pot sudah terlalu kecil bagi pertumbuhan akar. Pindahkan tanaman beserta medianya ke pot yang baru dan kemudian tambahkan media baru hingga memenAgar daunnya tetap indah, bunga yang muncul pada Anthurium daun biasanya sengaja dibuang jika tidak untuk keperluan bibit. Namun sebaliknya terhadap Anthurium bunga.

Bagi pemilik Anthurium daun, disarankan agar tampak mengkilap, daunnya bisa dibersihkan dengan menggunakan susu. Caranya, bersihkan daun dengan air, lalu olesi atau semprotkan cairan susu tersebut ke daun dan kemudian daun dilap hingga kering. Namun car aini tidak perlu dilakukan tiap hari lantaran bisa mengikis berapa lapisan yang dibutuhkan daun agar jadi keras.

TIP CARA MENYEMAI (SEMAI) BIJI ANTHURIUM

Lapisan jelly yang membukus biji anthurium berpotensi mendatangkan jamur. Jika hal itu terjadi, kerusakan biji anthurium tidak dapat dihindari. Untuk mencegahnya ada cara mudah. Setelah dipetik, pencet buahnya sehingga bijinya keluar kemudian rendam dalam air. Sekitar 10 menit kemudian biji anthurium telah diselimuti jelly nektar. Ambil biji anthurium dan keringkan di atas koran. Setelah benar-benar kering, biji anthurium kemudian direndam lagi di air. Bila tidak terbentuk jelly, benih sudah siap di semai.
Sphagnum moss
Sphagnum moss juga bisa digunakan sebagai media semai anthurium. Pemakaian moss sebagai media semai memudahkan pemindahan anthurium dari persemaian. Tanaman mudah dicabut tanpa menimbulkan luka pada perakaran. Akibatnya proses adaptasi di lingkungan baru lebih mudah. Siapkan wadah plasti ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 40 cm yang diisi pecahan genting hingga 1/3-nya, sisanya (2/3) diisi dengan moss. Setelah dipadatkan dan diratakan, buat lubang-lubang kecil sebagai tempat biji. Biji ditutup tipis-tipis dengan serbuk moss dan disiram dengan sprayer. Tutup bagian atas persemaian dengan plasti bening. Sebulan kemudian biji anthurium mulai bertunas dan tutup plastik bisa dilepas.
1. Pilih anthurium yang bonggolnya sudah terlihat.

2. Cabut anthurium dari pot.

3. Cuci bersih batang dan akar agar sosoknya terlihat jelas.

4. Gunakan pisau stinless steel tajam untuk memotong bonggol. Potong bonggol menjadi 4 bagian dengan masing-masing potongan 1 cm.

5. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang akar dibekas luka bonggol bagian paling atas yang berdaun. Lalu keringanginkan. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang tunas di bekas luka bonggol bawah.

6. Buang akar yang menempel di potongan bonggol bagian bawah agar tunas dapat tumbuh leluasa. Lalu keringanginkan.

7. Tanam potongan bonggol di pot beriasi media campuran pakis, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 3:1:1.

8. Siram tanaman menggunakan sprayer keesokan harinya.

9. Selang 3-4 bulan, tanaman sudah berdaun 3-4 dengan tinggi tanaman 3-4 cm.


TIP 1 POTONG BONGGOL
Untuk memacu pertumbuhan, maka bagian bawah bonggol diberi hormon tunas. Yang atas diberi hormon akar. Bonggol anthurium yang dipotong mempunyai stok hara di bagian bawah. Agar bonggol itu cepat menghasilkan tunas, rangsang dengan hormon tunas. Sedangkan bagian atas bonggol diolesi hormon akar untuk merangsang munculnya banyak akar.

TIP 2 POTONG BONGGOL
Saat memotong bonggol anthurium, usahakan daun tetap ikut di bonggol. Daunnya jangan dibuang agar tetap berfotosintesis. Hindari pemotongan bonggol saat daun masih kuncup karena ukurannya akan mengecil. Jadi, usahakan daun sudah terbuka atau tua.

PERBANYAKAN DENGAN IRIS ANAKAN
1. Siapkan anthurium yang sudah memiliki anakan.

2. Pisahkan tunas denga cara memotong bonggolnya. Lebar irisan sekitar 1 cm dari tepi bonggol tempat tunas tumbuh.

3. Olesi dengan hormon perangsang akar yang sudah dicampur fungisida.

4. Tanam di media baru.

0 komentar: